PERAN LEMBAGA PEMASYARAKATAN PEREMPUAN KELAS II A SEMARANG DALAM RESOSIALISASI DAN REHABILITASI WARGA BINAAN

Amran, Gita Novriana (2018) PERAN LEMBAGA PEMASYARAKATAN PEREMPUAN KELAS II A SEMARANG DALAM RESOSIALISASI DAN REHABILITASI WARGA BINAAN. Undergraduate thesis, Fakultas Hukum UNISSULA.

[img]
Preview
Text
1. Cover.pdf

Download (299kB) | Preview
[img]
Preview
Text
2. Abstrak.pdf

Download (153kB) | Preview
[img]
Preview
Text
3. Daftar Isi.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text
4. BAB I.pdf

Download (454kB) | Preview
[img] Text
5. BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (522kB)
[img] Text
6. BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (439kB)
[img] Text
7. BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (100kB)
[img]
Preview
Text
8. Daftar Pustaka.pdf

Download (105kB) | Preview

Abstract

PERAN LEMBAGA PEMASYARAKATAN PEREMPUAN KELAS II A SEMARANG DALAM RESOSIALISASI DAN REHABILITASI WARGA BINAAN. Lembaga Pemasyarakatan dianggap sebagai suatu bagian terpenting dalam tata peradilan hukum di Indonesia. Lembaga Pemasyarakatan bukan hanya sekedar menjadi suatu tempat untuk memberikan hukuman atas telah dilakukannya kesalahan saja, namun diharapkan mampu berperan sebagai wadah dalam membina, mendidik, serta mengayomi Warga Binaan Pemasyarakatan sehingga mereka mampu untuk melakukan resosialisasi dengan masyarakat. Adapun rumusan masalahnya adalah latar belakang keterlibatan perempuan sebagai pelaku tindak pidana, peran Lapas Perempuan Kelas II A Semarang dalam penegakan hukum sebagai muara dalam tata peradilan hukum di Indonesia, dan kendala yang dialami oleh Lapas Perempuan Kelas II A Semarang dalam melakukan pembinaan. Penulisan skripsi ini menggunakan pendekatan yuridis sosiologis, yakni dengan melakukan penelitian langsung di lapangan mengenai pelaksanaan pembinaan Warga Binaan di Lapas serta melakukan peninjauan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku guna kemudian dilakukan analisis terhadap kedua aspek tersebut. Faktor penyebab perempuan melakukan kejahatan didominasi oleh faktor sosial seperti lingkungan pergaulan, ekonomi, dan tekanan dalam hidup. Pelaksanaan Pembinaan di Lapas Perempuan Kelas II A Semarang menggunakan ketentuan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan yang terdiri atas Pembinaan Kepribadian dan Kemandirian. Pembinaan di Lapas Perempuan Kelas II A Semarang juga mengalami berbagai hambatan berupa kuranganya Petugas Pemasyarakatan, kelebihan daya tampung (overcapacity), terbatasnya fasilitas serta dana dari pemerintah untuk pembinaan, dan kebosanan Warga Binaan Pemasyarkatan dalam mengikuti kegiatan pembinaan. Hambatan tersebut masih bisa ditoleransi oleh Lapas Perempuan Kelas II A Semarang dengan cara pemanfaatan Sumber Daya Manusia dari para Warga Binaan, kerja ekstra para Petugas Pemasyarakatan, dan konsistensi dalam menjalankan program pembinaan. Kata kunci : Lembaga Pemasyarakatan (Lapas), Pembinaan, Warga Binaan, Perempuan, Resosialisasi

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: Fakultas Hukum
Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: Pustakawan 1 UNISSULA
Date Deposited: 29 Oct 2018 04:46
Last Modified: 29 Oct 2018 04:46
URI: http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/11723

Actions (login required)

View Item View Item