PURWATI, SRI (2018) PENENTUAN KEBIJAKAN PERSEDIAAN DENGAN METODE JOINT ECONOMIC LOT SIZE DAN QUANTITY DISCOUNT DI RANTAI PASOK UKM ARTIKA JAYA (Studi Kasus : Produk Sepatu Pantofel Tipe BP.10 Dengan Size 38 Dan Tipe BY.12 Dengan Size 41). Undergraduate thesis, Fakultas Teknologi Industri UNISSULA.
|
Text
ABSTRAK.pdf Download (150kB) | Preview |
|
|
Text
COVER.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text
DAFTAR ISI.pdf Download (426kB) | Preview |
|
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (252kB) | Preview |
|
|
Text
PUBLIKASI.pdf Download (398kB) | Preview |
|
|
Text
BAB I.pdf Download (267kB) | Preview |
|
Text
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (873kB) |
||
Text
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (405kB) |
||
Text
BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (150kB) |
||
Text
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
Abstract
Perbedaan penentuan ukuran lot produksi dan pemesanan pada produk sepatu pantofel tipe BP.10 size 38 dan tipe BY.12 size 41 antara UKM Artika Jaya dan buyer-nya menyebabkan tingginya biaya persediaan dalam sistem rantai pasok. Oleh karena itu, perlu adanya kerjasama antara vendor dan buyer untuk menentukan ukuran lot produksi dan pemesanan yang mampu meminimasi biaya persediaan dalam sistem rantai pasok serta memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak. Penelitian ini menggunakan metode joint economic lot size dan quantity discount untuk meminimasi biaya persediaan antara vendor dan buyer sehingga biaya persediaan dalam sistem rantai pasok menjadi lebih kecil. Berdasarkan.perhitungan dengan model koordinasi melalui metode JELS diperoleh ukuran lot produksi dan pemesanan yang optimal. Pada produk sepatu pantofel tipe BP.30 size 38, ukuran lot produksi yaitu sebesar 109 pasang sepatu dan ukuran lot pemesanan sebesar 42 pasang sepatu untuk Toko Foris, 22 pasang sepatu untuk Toko Burrici dan 45 pasang sepatu untuk Toko Sepatu antik. Sedangkan, untuk produk sepatu pantofel tipe BY.12 size 41 diperoleh lot produksi sebesar 80 pasang sepatu dan ukuran lot pemesanan sebesar 35 pasang sepatu untuk toko Foris, 19 pasang sepatu untuk toko Burrici dan 21 pasang sepatu untuk toko Sepatu Antik. Berdasarkan penentuan ukuran lot pemesanan dan produksi melalui metode JELS maka pada produk sepatu pantofel tipe BP.30 size 38 diperoleh diperoleh penghematan biaya persediaan sebesar -8,95% untuk Toko Foris, -7,33% untuk Toko Burrici, -4,44% untuk Toko Sepatu Antik, 73% untuk UKM Artika Jaya dan 55% untuk sistem rantai pasok. Sedangkan pada produk sepatu pantofel tipe BY.12 size 41 diperoleh penghematan biaya persediaan sebesar -2,83% untuk Toko Foris, -0,35% untuk Toko Burrici, -4,04% untuk Toko Sepatu Antik, 56% untuk UKM Artika Jaya dan 37% untuk sistem rantai pasok. Akibat penerapan model koordinasi melalui metode JELS, buyer mengalami pengingkatan biaya persediaan. Namun besarnya penngkatan biaya persediaam yang dialami oleh buyer tersebut tidak seberapa dibandingkan penghematan biaya persediaan dalam sistem rantai pasok. Oleh karena itu agar tercapai keuntungan bersama maka vendor menawarkan diskon kepada buyer. Pada produk sepatu pantofel tipe BP.30 size 38 vendor menawarkan diskon ke buyer sebesar 0,18% - 1,05%, sedangkan pada produk sepatu pantofel tipe BY.12 size 41 vendor menawarkan diskon ke buyer sebesar 0,18% - 0,39%. Kata kunci : UKM Artika Jaya, Supply Chain, JELS, Quantity Discount
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | T Technology > T Technology (General) |
Divisions: | Fakultas Teknologi Industri Fakultas Teknologi Industri > Teknik Industri |
Depositing User: | Pustakawan Reviewer UNISSULA |
Date Deposited: | 30 Oct 2018 02:35 |
Last Modified: | 30 Oct 2018 02:35 |
URI: | http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/11660 |
Actions (login required)
View Item |