Rahmanita, Gina (2018) HUBUNGAN FREKUENSI MENYIRIH DENGAN TINGKAT KEPARAHAN PERIODONTITIS PADA MASYARAKAT DESA KUDUNG KABUPATEN LINGGA PROVINSI KEPULAUAN RIAU. Undergraduate thesis, Fakultas Ilmu Keperawatan UNISSULA.
|
Text
COVER.pdf Download (2MB) | Preview |
|
|
Text
DAFTAR PUBLIKASI.pdf Download (183kB) | Preview |
|
|
Text
PUBLIKASI.pdf Download (373kB) | Preview |
|
|
Text
DAFTAR ISI.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text
BAB I.pdf Download (2MB) | Preview |
|
Text
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
||
Text
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (340kB) |
||
|
Text
ABSTRAK.pdf Download (920kB) | Preview |
|
Text
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (239kB) |
||
Text
BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (482kB) |
Abstract
Periodontitis merupakan inflamasi pada jaringan pendukung gigi. Penyebab periodontitis diantaranya adalah akumulasi plak, kalkulus, dan kebiasaan buruk seperti menyirih dengan frekuensi yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan frekuensi menyirih dengan tingkat keparahan periodontitis pada masyarakat Desa Kudung Kabupaten Lingga Provinsi Kepulauan Riau. Penelitian observasional analitik ini dilakukan dengan rancangan cross sectional. Subyek penelitian 38 orang berjenis kelamin perempuan dengan rentang usia 35 – 60 tahun dan menyirih >10 tahun. Tingkat keparahan periodontitis dinilai dari skor CPI (Community Periodontal Indeks) melalui pemeriksaan klinis menggunakan probe. Data frekuensi menyirih diambil menggunakan kuesioner. Uji korelasi Spearman digunakan untuk menganalisis hubungan frekuensi menyirih dengan tingkat keparahan periodontitis. Hasil penelitian menunjukkan tingkat keparahan periodontitis subyek dari tinggi ke rendah yaitu poket dangkal (skor 3) 39,5%, poket dalam (skor 4) 34,2%, perdarahan dan kalkulus (skor 2) 21%, perdarahan (skor 1) 5,3%, dan sehat (skor 0) 0%. Ditemukan 57,9% subyek mempunyai frekuensi menyirih > 3 Kali/Hari. Hasil uji korelasi Spearman diperoleh nilai p=0,000 (p<0.05) dan r=0,768 (r 0,6 - < 0,8). Kesimpulan hasil penelitian ini yaitu ditemukan hubungan yang bermakna antara frekuensi menyirih dengan tingkat keparahan periodontitis dan korelasi positif yang kuat. Hal ini menunjukkan semakin tinggi frekuensi menyirih maka semakin tinggi tingkat keparahan periodontitisnya. Kata Kunci : Periodontitis, frekuensi menyirih, CPI
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RK Dentistry |
Divisions: | Fakultas Kedokteran Gigi Fakultas Kedokteran Gigi > Pendidikan Dokter Gigi |
Depositing User: | Pustakawan Reviewer UNISSULA |
Date Deposited: | 05 Oct 2018 04:45 |
Last Modified: | 05 Oct 2018 04:45 |
URI: | http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/11305 |
Actions (login required)
View Item |