Maharsi, Rahma (2018) EFEKTIVITAS KOMBINASI EKSTRAK DAUN KATUK DAN DAUN KELOR TERHADAP KADAR HEMATOKRIT - Studi Eksperimental Tikus Betina Galur Wistar. Undergraduate thesis, Fakultas Kedokteran UNISSULA.
|
Text
1. Cover.pdf Download (440kB) | Preview |
|
|
Text
2. Abstrak.pdf Download (146kB) | Preview |
|
|
Text
3. Daftar Isi.pdf Download (165kB) | Preview |
|
|
Text
4. BAB I.pdf Download (165kB) | Preview |
|
Text
5. BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (503kB) |
||
Text
6. BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (181kB) |
||
Text
7. BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (203kB) |
||
Text
8. BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (83kB) |
||
|
Text
9. Daftar Pustaka.pdf Download (230kB) | Preview |
|
|
Text
Publikasi.pdf Download (124kB) | Preview |
Abstract
Defisiensi Fe pada remaja putri merupakan salah satu penyebab anemia gestasional karena meningkatnya kebutuhan nutrisi untuk ibu dan janinnya. Salah satu tanda anemia adalah penurunan kadar hematokrit. Penelitian ini bertujuan untuk megetahui pengaruh kombinasi ekstrak daun katuk dan daun kelor terhadap kadar hematokrit pada tikus putih betina galur wistar yang telah dibuat defisiensi Fe selama 7 hari pertama. Penelitian eksperimental pretest-posttest control group design ini menggunakan 30 tikus putih betina galur wistar, dibagi 5 kelompok secara random. Kelompok I (kontrol positif) diberi pakan standar dan akuabides; kelompok II (kontrol negatif) diberi pakan defisiensi Fe dan akuabides; kelompok III diberi pakan standar, ekstrak daun katuk, akuabides; kelompok IV diberi pakan standar, ekstrak daun kelor, akuabides; kelompok V diberi pakan standar, kombinasi ekstrak daun katuk dan kelor, akuabides dan dilakukan selama 21 hari. Pengukuran kadar hematokrit dengan hemofuge pada hari ke 7 dan 28. Analisa data menggunakan uji Kruskal Wallis dilanjutkan dengan uji Mann Whitney. Rerata kadar hematokrit pretest kelompok I, II, III, IV, dan V adalah 47,848±0,263%; 31,018±0,448%; 31,274±0,651%; 30,886±0,512%; 31,328±0,492%, sedangkan rerata kadar hematokrit posttest kelompok I, II, III, IV, dan V yaitu 47,798±0,231%; 30,746±0,518%; 41,516±0,338%; 39,934±0,127%; dan 46,214±0,405%. Hasil uji Kruskal Wallis kadar hematokrit posttest menunjukkan perbedaan bermakna (p=0,000). Hasil uji Mann Whitney kadar hematokrit posttest juga menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antar kelompok (p=0,004). Kombinasi ekstrak daun katuk dan daun kelor terbukti lebih efektif meningkatkan kadar hematokrit darah tikus betina galur wistar, dibandingkan ekstrak tunggalnya. Kata Kunci : Anemia, Fe, kadar hematokrit, Sauropus androgynus, Moringa oleifera
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions: | Fakultas Kedokteran Fakultas Kedokteran > Pendidikan Dokter dan Program Profesi Dokter |
Depositing User: | Pustakawan Reviewer UNISSULA |
Date Deposited: | 05 Oct 2018 04:54 |
Last Modified: | 05 Oct 2018 04:54 |
URI: | http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/11152 |
Actions (login required)
View Item |