Aulianita, Monika Fatma (2018) PERBEDAAN KUANTITAS PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN DIARE RAWAT INAP DENGAN STATUS PEMBIAYAAN BPJS DAN NON BPJS Studi Observational Analitik terhadap Pasien dengan Diagnosa Diare antara BPJS dan Non BPJS di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang. Undergraduate thesis, Fakultas Kedokteran UNISSULA.
|
Text
2. Abstrak.pdf Download (13kB) | Preview |
|
|
Text
1. Cover.pdf Download (3MB) | Preview |
|
|
Text
3. Daftar Isi.pdf Download (2MB) | Preview |
|
|
Text
4. BAB I.pdf Download (2MB) | Preview |
|
Text
5. BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
||
Text
6. BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
||
Text
7. BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
||
Text
8. BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
||
|
Text
9. Daftar Pustaka.pdf Download (2MB) | Preview |
|
|
Text
PUBLIKASI.pdf Download (791kB) | Preview |
Abstract
Antibiotik digunakan khususnya berkaitan dengan pengobatan penyakit infeksi yang dapat disebabkan oleh mikroorganisme. Ketidaktepatan penggunaan terapi antibiotik dapat menimbulkan dampak buruk berupa munculnya resistensi bakteri terhadap antibiotik, sehingga menyebabkan peningkatan biaya yang berhubungan dengan kesakitan yang lama, lebih sering masuk rumah sakit dan masa rawat di rumah sakit lebih lama. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kuantitas penggunaan antibiotik pada pasien rawat inap dengan diare antara BPJS dan non BPJS di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang. Data penggunaan antibiotik diperoleh dari Instalasi Rekam Medis pada November-Desember 2017. Metode penelitian ini mengunakan observasional analitik dengan studi cross sectional yang diambil dari catatan medik untuk menilai kuantitas penggunaan antibiotik. Sampel diambil dengan cara consecutive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 32 catatan medik didapatkan total penggunaan antibiotik yang paling sering digunakan pada kelompok BPJS dan Non BPJS secara berurutan adalah sefotaksim sebesar 75% (9/12) dan 45% (9/20) kemudian seftriakson 16,6% (2/12) dan 25% (5/20). Tidak ada perbedaan penggunaan sefotaksim (p=0,068) dan seftriakson (p=0,859) di kelompok BPJS dan Non BPJS. Kuantitas antibiotik pada status pembiayaan BPJS dan Non BPJS menunjukkan sefotaksim sebesar 4,44 DDD/100 hari lama rawat inap, sedangkan untuk non BPJS menunjukkan seftriakson sebesar 36,75 DDD/100 hari lama rawat inap. Antibiotik yang paling sering digunakan sebagai terapi diare di Rumah Sakit Islam Sultan Agung adalah sefotaksim dan seftriakson pada status pembiayaan BPJS dan Non BPJS 2016-2017. Tidak ada perbedaan penggunaan sefotaksim dan seftriakson di kelompok BPJS dan Non BPJS. Kata kunci : DDD, kuantitas, konsumsi, BPJS, studi penggunaan antibiotik, diare
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions: | Fakultas Kedokteran Fakultas Kedokteran > Pendidikan Dokter dan Program Profesi Dokter |
Depositing User: | Pustakawan Reviewer UNISSULA |
Date Deposited: | 05 Oct 2018 04:01 |
Last Modified: | 05 Oct 2018 04:01 |
URI: | http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/11077 |
Actions (login required)
View Item |