PERANCANGAN APLIKASI SISTEM INFORMASI PENDUKUNG VENDOR MANAGED INVENTORY UNTUK MENGURANGI BULLWHIP EFFECT (Studi Kasus : Griya Batik MAS Pekalongan)

INTANSARI, DEVI PUTRI (2017) PERANCANGAN APLIKASI SISTEM INFORMASI PENDUKUNG VENDOR MANAGED INVENTORY UNTUK MENGURANGI BULLWHIP EFFECT (Studi Kasus : Griya Batik MAS Pekalongan). Undergraduate thesis, Fakultas Teknologi Industri UNISSULA.

[img]
Preview
Text
COVER.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text
ABSTRAK.pdf

Download (105kB) | Preview
[img]
Preview
Text
DAFTAR ISI.pdf

Download (169kB) | Preview
[img]
Preview
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (6kB) | Preview
[img]
Preview
Text
PUBLIKASI.pdf

Download (285kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB I.pdf

Download (149kB) | Preview
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (504kB)
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (162kB)
[img] Text
BAB V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (113kB)
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)

Abstract

Dewasa ini dunia bisnis telah menjadi semakin sensitif terhadap waktu dan persaingan. Agar bisa bertahan ditengah persaingan yang ketat, perusahaan perlu didukung oleh komponen-komponen yang mempengaruhi kinerja perusahaan seperti supplier, distributor, dan retailer yang membentuk suatu jaringan rantai pasok. Inti dari manajemen rantai pasok adalah adanya sinkronisasi dan koordinasi tiap komponen dalam rantai pasok dari hulu ke hilir. Griya Batik MAS (GBM) merupakan suatu usaha yang bergerak dalam industri batik yang terletak di Pekalongan, Jawa Tengah. Model rantai pasok yang diterapkan di GBM saat ini adalah metode rantai pasok konvensional, dimana retailer melakukan peramalan dan pemesanan barang untuk periode yang akan datang. Masalah yang dihadapi perusahaan saat ini adalah permintaan dari retailer yang berfluktuatif ditiap periodenya, sehingga mengakibatkan pihak GBM kesulitan dalam merencanakan kebijakan distribusi untuk periode yang akan datang. Hal ini disebabkan lemahnya aliran komunikasi dan koordinasi antar komponen rantai pasok sehingga menimbulkan distorsi informasi yang menyebabkan permintaan yang diterima perusahaan relatif lebih besar daripada permintaan konsumen yang aktual. Fenomena ini dinamakan bullwhip effect. Dalam penelitian ini, pendekatan konsep Vendor Managed Inventory digunakan untuk mengatasi sistem kebijakan distribusi dalam jaringan rantai pasok. Vendor Managed Inventory (VMI) merupakan salah satu metode kolaborasi dalam supply chain yang memerlukan sharing informasi antara vendor dan buyer, dimana pihak vendor bertanggung jawab untuk mengelola dan memasok persediaan pada gudang retailer.Untuk mendukung pelaksanaan VMI tersebut dibuat perancangan suatu sistem informasi yang dapat menghubungkan vendor dan retailer, dimana vendor dapat mengetahui permintaan akhir di buyer sebagai dasar untuk melakukan perencanaan distribusi atau pengiriman barang untuk periode mendatang. Perancangan sistem informasi menggunakan pendekatan System Life Cycle Development (SDLC). SDLC merupakan pendekatan dengan melalui beberapa tahap untuk menganalisa dan merancang sistem, dimana sistem tersebut dikembangkan melalui penggunaan siklus kegiatan penganalisa dan pemakai secara spesifik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendekatan Vendor Managed Inventory (VMI) dapat mengurangi nilai bullwhip effect dan meningkatkan service level Griya Batik Mas. Adapun nilai bullwhip effect setelah dilakukan pendekatan VMI adalah 1 dan nilai service level meningkat menjadi 100%. Kata Kunci: Bullwhip Effect, Service Level, Vendor Managed Inventory

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: T Technology > TS Manufactures
Divisions: Fakultas Teknologi Industri
Fakultas Teknologi Industri > Teknik Industri
Depositing User: Pustakawan Reviewer UNISSULA
Date Deposited: 19 Feb 2018 09:39
Last Modified: 19 Feb 2018 09:39
URI: http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/10412

Actions (login required)

View Item View Item