HUBUNGAN STATUS GIZI TERHADAP SEVERE EARLY CHILDHOOD CARIES (S-ECC) ANAK USIA DI BAWAH 3,5 TAHUN Studi di Desa Megonten, Kecamatan Kebonagung Kabupaten Demak, Jawa Tengah

Ammaliyyah, Rizqi (2017) HUBUNGAN STATUS GIZI TERHADAP SEVERE EARLY CHILDHOOD CARIES (S-ECC) ANAK USIA DI BAWAH 3,5 TAHUN Studi di Desa Megonten, Kecamatan Kebonagung Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Undergraduate thesis, Fakultas Kedokteran Gigi UNISSULA.

[img]
Preview
Text
Cover.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text
Abstrak.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar Isi.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text
PUBLIKASI.pdf

Download (671kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB I.pdf

Download (360kB) | Preview
[img] Text
BAB V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (531kB)
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (4MB)
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (9MB)
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (13MB)
[img]
Preview
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (298kB) | Preview

Abstract

Severe Early Childhood Caries (S-ECC) atau keparahan dari Early Childhood Caries (ECC) merupakan suatu infeksi yang menyebabkan adanya proses demineralisasi menyerang struktur jaringan keras gigi oleh aktivitas mikroorganisme di rongga mulut terutama streptococcus mutans, biasanya terjadi pada anak usia di bawah 3,5 tahun. Status gizi merupakan keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi. Masalah gizi saat anak masih dalam janin maupun lahir dapat mengakibatkan terjadinya karies gigi. Hubungan status gizi terhadap Severe Early Childhood Caries (S-ECC) belum dapat dijelaskan secara tuntas. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan rancangan case control dan pendekatan retrospektif. Penelitian dilakukan dengan observasi pada kondisi rongga mulut anak pada usia di bawah 3,5 tahun dengan 15 sampel kasus dan 15 sampel kontrol serta untuk mengantisipasi responden yang mengalami droup out, maka total sampel yang digunakan adalah 19 kasus dan 19 kontrol, yang dipilih secara consecutive sampling dari keseluruhan populasi yang diteliti. Instrumen penelitian berupa kuesioner yang berisi beberapa pertanyaan yang telah di bagi menjadi 4 faktor tidak langsung pada status gizi yang diduga dapat mempengaruhi status kesehatan gigi anak dimana telah diuji validitas dan reliabilitas yang kemudian diisi oleh ibu dari anak dan status gizi anak saat lahir yang dilihat dari buku KIA. Uji statistik menggunakan uji korelasi uji Chi-Square /uji Fisher dengan perhitungan Odds Ratio (OR) dan uji regresi logistik untuk mengetahui faktor resiko yang paling berpengaruh. Berdasarkan uji Chi-Square /uji Fisher terdapat 4 kelompok faktor resiko yang memiliki nilai signifikansi <0,05 yang kemudian dilakukan perhitungan Odds Ratio (OR), Setelah itu dilakukan uji regresi logitik dari 4 faktor resiko tersebut didapatkan faktor resiko yang paling berpengaruh yaitu pola asuh 25x beresiko SECC, status gizi anak saat lahir 22x beresiko SECC, ketahanan pangan 21x beresiko SECC dan pelayanan kesehatan 20x beresiko SEC, sedangkan pada sanitasi lingkungan memiliki nilai signifikansi >0,05. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan status gizi anak saat lahir, ketahanan pangan,pola asuh dan pelayanan kesehatan terhadap Severe Early Childhood Caries (S-ECC) anak usia dibawah 3,5 tahun. Dan tidak terdapat hubungan sanitasi lingkungan terhadap Severe Early Childhood Caries (S-ECC) anak usia dibawah 3,5 tahun. Kata Kunci : Severe Early childhood caries (S-ECC), Status Gizi, Usia

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: R Medicine > RK Dentistry
Divisions: Fakultas Kedokteran Gigi
Fakultas Kedokteran Gigi > Pendidikan Dokter Gigi
Depositing User: Pustakawan Reviewer UNISSULA
Date Deposited: 13 Feb 2018 03:40
Last Modified: 13 Feb 2018 03:40
URI: http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/10097

Actions (login required)

View Item View Item